Rabu, 06 Mei 2015

Ilmu Sosial Dasar



BAB I
PENDAHULUAN

   A.      LATAR BELAKANG

Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya.
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat. Dengan adanya masalah-masalah diatas maka Ilmu Sosial Dasar dibahas agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.


   B.      TUJUAN

Tujuan dari Ilmu Sosial Dasar yaitu membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.




BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Sosial Dasar

Ilmu sosial dasar adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah sosial, dan juga membicarakan hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya. Khususnya kehidupan masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian ilmu-ilmusosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang pengetahuan dalam berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah ,antropologi, psikologi sosial.


B.      Perbedaan Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk masyarakat dan kebudayaan, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu, sedangkan masyarakat menurut R. Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya penduduk.

Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :

1.   Kematian (Mortalitas)
2.      Kelahiran (Natalitas)
3.      Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut. Kelahiran bersifat menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat menambah(migrasi masuk)dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar). untuk banyak negara ,termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh kelahiran dan kematian,karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan,
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Dalam Ilmu Sosial Dasar yang harus diteliti ruang lingkup individu dan kelompok seperti keluarga.
  
 
C.      Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup materi Ilmu Sosial Dasar adalah:

a.    Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu sosial. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.

b.    Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan sosial.

Bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:

1).   Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual maupun kelompok.

2).   Persamaan dan perbedaan itulah yang sering kali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.



D.     MASALAH – MASALAH SOSIAL DALAM ISD

Ilmu sosial juga menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara normal sebagaimana dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala – gejala tersebut dinamakan masalah – masalah sosial. Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau menghambat terpenuhinya keinginan – keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.
Beberapa contoh masalah sosial dalam masyarakat antara lain: pengangguran, kebodohan, kemiskinan, kenaikan sembako,kejahatan, pungutan liar, tuna wisma, penggusuran, peperangan, disorganisasi keluarga, homoseksualitas, kebakaran, bencana alam, pencemaran lingkungan, dan  tingginya angka kelahiran.

  • ·         Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

  • ·         Kejahatan

Kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya.

  • ·         Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan
peranan sosialnya.

  • ·         Peperangan

Peperangan merupakan suatu bentuk pertentangan dan juga suatu lembaga kemasyarakatan.Peperangan merupakan bentuk pertentangan yang setiap kali diakhiri dengan suatu akomodasi. 

  •         Pelacuran

Pelacuran merupakan suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapat upah.

  • ·         Homoseksualitas

Homoseksualitas merupakan pola perilaku para homoseksual, sedangkan homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual.


E.     Pembaruan (Inovasi)

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan  penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invension.
Pendorong penemuan baru. Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah (1) kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (3) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena banyak orang merasa tidak puas karena mereka melihat kekurangan-kekurangan yang ada di sekelilingnya.
Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses evolulusi juga. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi  para individu berperan secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif, bahkan seringkali negatif.




F.       Pola Pikir Manusia

Setiap manusia pasti memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap manusia dilengkapi dengan akal. Pola pikir membentuk kepribadian yang sangat unik dalam hidup manusia. hal ini terutama terlihat dalam  pola kita menentukan cita-cita, impian dan tujuan hidup.

Proses pembentukan kerangka berpikir dimulai sejak bayi dalam kandungan. Dengan bertambahnya usia bertambah pula informasi yang masuk ke dalam pikiran. Berapa banyak informasi yang masuk ke dalam pikiran ketika seseorang sudah remaja, pemuda, dewasa, orang tua dan nenek-kakek- kita tidak tahu.

Informasi yang masuk ke dalam pikiran pun beragam,  mulai dari pengalaman diasuh oleh ibu, dididik orang tua, dididik oleh guru di taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan kampus. Bukan hanya itu saja, masih ada pengalaman-pengalaman unik dalam hidup kita seperti rasa cinta, kerugian , atau  kecelakaan. Secara tidak langsung pengalaman – pengalaman kita membentuk pola pikir kita.

Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu terbentur oleh suatu permasalahan yang akhirnya menyebabkan terbentuk karakternya oleh permasalahannya itu sendiri. Sehingga manusia itu memiliki langkah atau antisipasi yang bermacam – macam dalam menyikapi setiap permasalahan tersebut yang akan terekam sebagai suatu pengalaman.

Informasi yang masuk ke dalam pikiran membentuk ragam pola dalam pikiran. Besarnya pola tergantung dari berapa sering informasi masuk ke dalam pikiran dan berapa dalam kesan yang diberikannya. Semakin sering atau semakin berkesan sebuah informasi semakin kuat pola pikir yang dibentuk.

Kuat atau besarnya pola pikir kita akan berpengaruh terhadap informasi-informasi yang datang di kemudian hari. akan ada informasi yang ditolak dan diterima dan ini tergantung dari pola yang dominan dalam pikiran kita. Pola yang dominan inilah salah satu penyebab utama mengapa muncul perbedaan pendapat atau perdebatan dalam percakapan, diskusi atau rapat.



Pandangan – pandangan hidup pada dasarnya terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan mempengaruhi manusia, antara lain :
1.   Cita –  cita
2.   Pengalaman
3.   Pendidikikan
4.   Pergaulan

Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang membentuk dan mempengaruhi pola pikir, kedewasaan dan pandangan hidup seseorang.


G.     Hubungan Manusia Dengan Akal Pikiran, Jasmani, dan Rohani
      
Akal adalah suatau peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah satu dan yang benar serta menganalisi sesuatu yang kemampuannya tergantung pengalaman dan tingkat pendidikan pemiliknya. Akal berfungsi untuk mengigat, menyimpulkan, menganalisa, menilai apakah sesuai benar atau salah.

Jasmani adalah berhubungan dengan kesehatan dan rekreai fisik, yang memberi kesanggupan untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembeda fiik yang layak.

Rohani adalah sesuatu hal yang berasa diatas moral. Rohani dikaitkan dengan hati, kalbu, jiwa, mental, fikiran dan sebagainya yang mewujudkan sebagai suatu unsur peribadi manusia yang paling unik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindera. Tetapi gejala dalam kerjanya dapat dirasakan misalnya: menangkap dan menyimpan pengertian, mengingat, berfikir, berkemahuan, rindu, sedih, gembira dan sebagainya.  Jika seseorang sehat rohaninya ia akan memiliki kemampuan beramal yang tinggi, gairah bekerja dan bersemangat untuk maju dalam kebaikan. Sebaliknya orang yang mengidap penyakit rohani akan memperlihatkan kemundurannya dalam kemampuan bekerja, hilang gairah dan semangatnya untuk maju. Yang menonjol hanyalah kelemahan dan kemalasan.






BAB III
PENUTUP


1.      Kesimpulan

         Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, sosial. Tujuan ilmu sosial dasar meliputi : memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial, peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Fungsi ilmu sosial dasar meliputi: Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan pada lingkungan menjadi lebih besar.


2.      Saran

Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia beserta problematikanya. Apabila kita menginginkan kehidupan kita berjalan baik dan lancar maka pengelolaan kita terhadap pola pikir akal, jasmani dan rohani kita harus berjalan dengan benar, seimbang dan sesuai. Apabila ada salah satu saja yang tidak seimbang ddalam pemenuhannya maka akan berdampak pula pada kehidupan sehari – hari kita.





DAFTAR PUSAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar